Definisi dan Contoh Kalimat Induktif dan Deduktif

Definisi dan Contoh Kalimat Induktif dan Deduktif - Paragraf yaitu rangkaian sebagian kalimat yang sama-sama tersambung serta memiliki kandungan satu ide atau tema paling utama yang tengah dibicarakan di dalamnya. Terdapat banyak type Paragraf didalam bhs Indonesia yakni Paragraf deduktif, Induktif, serta kombinasi.

Definisi dan Contoh Kalimat Induktif dan Deduktif

Definisi dan Contoh Kalimat Induktif dan Deduktif Lengkap dengan contohnya
Definisi dan Contoh Kalimat Induktif dan Deduktif

1. Paragraf Deduktif 

Paragraf deduktif yaitu satu Paragraf yang kalimat intinya terdapat dimuka Paragraf. Paragraf ini dengan diawali pernyataan yang berbentuk umum serta lalu dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan spesial yang berbentuk contoh-contoh, perincian spesial, bukti-bukti dan sebagainya. Lantaran Paragraf deduktif diperkembang dari satu pernyataan umum, jadi pola kalimatnya yaitu dari umum ke spesial.

Contoh Paragraf deduktif : 

Kemacetan telah jadi hal yang umum di Kota Jakarta. Kemacetan itu diseabkan oleh sebagian aspek diantaranya. Pertama, jumlah kendaraan yang ada di Jakarta tak seimbang dengan luasnya jalan. Ke-2, Kurangnya kedisiplinan untuk semuanya pemakai jalan raya. Ketiga, Kemunculan beberapa tempat yang menganggu jalan raya seperti pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yg tidak digunakan, banjir, dsb. Yang paling akhir, Ketidak tegasna aparat yang berwenang dalam menindak beberapa pelanggar lantas lintas.

Ciri-ciri kalimat deduktif:

  1. Kalimat utama berada di awal paragraf.
  2. Kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan-penjelasan.

Pola Paragraf deduktif:

  • Umum,
  • Khusus,
  • Khusus,
  • Khusus.

2. Paragraf Induktif 

Kalimat paling utama Paragraf induktf terdapat di bagian akhir Paragraf. Paragraf ini dengan diawali kalimat-kalimat penjelas yang berbentuk kenyataan, contoh-contoh, perincian spesial ataupun bukti-bukti yang kemudia diambil kesimpulan atau digeneralisasikan kedalam satu kalimat pada akhir Paragraf. Paragraf Induktif diperkembang dari pola spesial ke umum.

Ciri-ciri kaliamat Induktif

  • Diawali dengan penjelasan-penjelasan khusus.
  • Kemudian, digeneralisasikan menjadi sebuah kesimpulan berdasarkan penjelasan-penjelasan khusus.
  • Kesimpulan yang merupakan kalimat utama terdapat di akhir Paragraf.

Pola Kalimat Induktif

  • Khusus,
  • Khusus,
  • Khusus,
  • Umum.

Contoh Paragraf Induktif:

Paragraf Induktif terdiri dari beberapa jenis diantara sebagai berikut:

a. Generalisasi

Setelah ujian anak-anak di periksa, ternyata nilai mereka beragam. Sebnyak 20 siswa nilainya melebihi standar kelulusan. 10 siswa mendapat nilai tepat pada standar kelulusan, dan tidak ada seorangpun yang mendapat nilai dibawah standar. Bisa dikatakan kegiatan belajar di kelas ini cukup berhasil.

b. Analogi

Belajar di masa tua membutuhkan usaha yang ekstra karenakan daya tangkap yang dimiliki pada masa ini sudah sangat berkurang. Bahkan motivasi yang dimiliki juga sudah melemah karena terlalu banyaknya pikiran yang mengagngu. Itulah mengapa dikatakan belajar di waktu tua seperti melukis di atas air.

c. Sebab-akibat

Saat ini kita sudah memasuki musim penghujan. Banyak sampah yang menumpuk akibat kita erring membuang sampah sembarangan. Terlebih lagi, mendangkalnya permukaan saat ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan banjir selalu datang setiap hari.

d. Perbandingan

Andi suka menolong setiap orang. Dia selalu ramah kepada siapapun. Tidak seperti adiknya Anto yang suka menjahili orang. Anto terkanal karena kenakalannya daripada prestasinya. Itulah mengapa kedua saudara ini mendapat perlakuan beda dari teman-temanya.

3. Paragraf Campuran 
Paragraf kombinasi yaitu Paragraf yang dengan diawali menyampaikan kalimat paling utama lalu didukung oleh kalimat-kalimat penjelas serta disudahi oleh rangkuman di bagian akhir Paragraf. Dengan kata lain Paragraf ini mempunyai 2 kalimat paling utama.

Ciri-ciri Paragraf campuran:

  1. Memiliki kalimat utama pada awal Paragraf dan kemudian ditekankan kembali pada akhir paragrapah.
  2. Adanya pengulangan atau variasi pada beberapa kata kunci atau keyword pada awal dan akhir paragraf.

Pola Paragraf campuran:

  • Umum,
  • Khusus,
  • Khusus,
  • Umum.

Contoh:
Manusia adalah makhluk sosial. Semua pekerjaan sehari-hari kita membutuhkan manusia lainnya. Misalnya saja kita ingin makan, tentu saja kita membutuhkan petani untuk mendapatkan nasi, nelayan untuk mendapatkan ikan dan peternak untuk mendapatkan daging. Semua aspek di kehidupan kita tidak luput dari bantuan orang lain. Bahkan untuk mati pun kita masih membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, kita tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain.

Semua makhluk hidup memerlukan makanan dan minuman untuk melangsungkan hidupnya. Binatang bertahan hidup dengan cara berburu makanan yang tersedia di alam. Demikian pula dengan tumbuhan dan manusia yang memerlukan makanan dan minuman untuk tumbuh dan berkembang. Semua makhluk hidup akan mati jika tidak makan dan minum. Jadi, binatang, tumbuhan, dan manusia memerlukan makanan dan minuman untuk bertahan hidup.

Itu dia penjelasan tentang Definisi dan Contoh Kalimat Induktif dan Deduktif Lengkap Beserta contohnya. Semoga Bermanfaat~

Alat Reproduksi Pria Serta Fungsinya Lengkap

Alat Reproduksi Pria Serta Fungsinya Lengkap Organ reproduksi pria terdiri dari organ reproduksi internal dan organ reproduksi eksternal. Organ reproduksi internal terdiri dari testis, saluran pengeluaran (epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, uretra) dan kelenjar asesoris (vesikulasi seminalis, kelenjar prostat, kelenjar cowper) yang digunakan untuk mensekresikan esnesial bagi kelangungan hidup dan pergerakan sperma. Sedangkandari organ reproduksi eksternal terdiri dari penis dan skrotum. 

Bagian Organ Alat Reproduksi Pria & Fungsinya


a. Testis 
Testis adalah organ  kelamin pria yang berbentuk oval dan terletak dalam skrotum yang berjumlah sepasang. Fungsi testis adalah untuk menghasilkan sel kelamin jantan (spermatozoa) dan hormon seks testosteron. Testis terletak dalam skrotum merupakan organ berugae (memiliki lipatan kulit), dan berfungsi dalam menjaga suhu testis agar spermatogenesis dapat tetap terjadi. Jika suhu rendah (dingin) maka skrotum berkerut dan mendekat ke arah tubuh, sedangkan bila suhu sedang tinggi, maka skrotum akan mengendur dan menjauh dari tubuh. 

Tempat pembentukan sperma dalam testis adalah tubuhlus seminiferus. Kemudian terdapat pintalan-pintalan tubuhlus seminiferus yang terdapat dalam ruang testis yang disebut dengan lobulus testis, satu testis umumnya terdiri dari sekitar 250 lobulus testis. 

b. Epdidimis
Epididimis adalah organ kelamin pria berbentuk saluran berkelok-kelok yang berada dalam skrotum dan diluar testis. Epididimis berbentuk mirip dengna huruf C. Fungsi Epididimis adalah sebagai alat pengangkutan, penyimpanan, dan pematangan sperma. Sebelum memasuki epididimis, sperma tidak mempunyai kemampuan dalam bergerak sebelum subuh, tetapi setelah epididimis menjalankan fungsinya, sperma sudah subuh dan dapat bergerak walaupun belum sempurna. Setelah epididimis sperma akan masuk ke vas (duktus) deferens, lalu disalurkan menuju ke vesikula seminalis. 

c. Vas Deferens 
Vas Deferensi adalah saluran yang berbentuk tabung dan berfungidalam menyalurkan sperma ke vesikula seminalis dan sebagai tempat penampungan sperma. Proses pematangan dan penyimpanan sperma, duktus deferens mendorong sperma dengan bergerak secara peristaltik lambat ke vesikula seminalis. Sedangkan di saat ejakulasi, akan bergerak cepat dan kuat sehingga sperma keluar dengan menyembur. 

d. Kelenjar Kelamin 
Kelenjar kelamin adalah organ-organ kelamin pria yang difungsikandalam menghasilkan cairan sebagai tempat berenangnya sperma, dan menjaga sperma teta hidup dengan menetralisir asam, karena cairan tersebut bersifat basa. Cairan tersebut dikenal dengan air mani, sedangkan dalam bahasa ilmiah dikenal nama semen. Dalam 1 ml air mani, terdapat sekitar 60-100 juta sel sperma yang normalnya semen atau air mani mempunyai pH 7,2 yang bervolume 3-5 ml, dengan warna putih susu sampai kuning-kekuningan serta agak kental. Kelenjar kelamin terbagi atas 3 organ antara lain sebagai berikut... 
  • Vesikula Seminalis (Kantung Air Mani), adalah organ yang berupa saluran berbentuk tabung yang berjumlah dari sepasang di kanan dan kiri tubuh. Vesikula Seminalis mempunyai panjang dari 5-10 cm. Fungsi vesikula seminalisadalah untuk mensekresikan cairan yang bersifat basa y (pH 7,3 mukus, vitamin, fruktosa (sebagai nutrisi bagi sperma), protein, enzim dan prostaglandin. Cairan vesikula seminalis terdiri dari 60% dari seluruh volume semen. Vesikula Seminalis bersatu dengan vas deferens dan kelenjar prostat untuk membentuk saluran ejakulasi.
  • Kelenjar Prostat, ialah organ yang berada dibawah kandung kemih. Fungsi kelenjar prostatadalah untuk mensekresikan cairan berwarna putih keabu-abuan yang bersifat basa. Cairan tersebut disekresikan ke saluran ejakulasi dan menyumbangkan sekitar 30% seluruh volumen semen. Cairan dari kelenjar prostat bersatu dengan cairan vesikula seminalis dan menjadi tempat hidup dan bergeraknya sperma. Cairan disekresikan organ yang terdiri dari fosfolipid, asam sitrat (untuk nutrisi) dan antikoagulan. 
  • Kelenjar Bulbouretra (Cowpery), yaitu kelenjar yang berjumlah dari sepasang. Fungsi kelenjar bulbouretra (cowpery) adalah untuk menghasilkan cairan lendir yang sifatnyabasa dalam saluran ejakulasi. Kelenjar yang terletak dibawah kelenjar prostat. Cairan yang dihasilkan dari kelenjar Bulbouretra keluar sebelum ejakulasi, dan dalam agama islam disebut dengan mazi yang merupakan najis dan cara mensucikannya sama dengan mencul kencing. 
e. Saluran Ejakulasi
Jumlah sepasang. Saluran ejakulasi berfungsi untuk saluran pendek yang menghubungkan duktus vesikula seminalis dan uretra.

f. Uretra
Uretra adalah saluran yang terletak dalam penis. Fungsi uretra adalah sebagai tempat keluarnya sperma dan tempat keluarnya urin.

g. Penis (Zakar) 
Penis adalah alat kelamin luar pada pria. Fungsi penis adalah untuk memasukkansperma ke dalam alat reproduksi wanita melalui pertemuan keduanya (kopulasi). Penis merupakan organ tersusun dari otot yang dapat tegang dan dilapisi oleh lapisan kulit tipis. Proses tegangnya penis disebut dengan ereksi, hal ini terjadi karena terdapat rangsangan yang membuat pembuluh darah penis terisi. Setelah di sunat (khitan) kulit tipis (preputium) melapisi glan penis akan dipotong.

Penis memiliki fungsi untuk ejakulasi, yaitu dengan mengeluarkan sperma melalui uretra (saluran dalam penis), selama ejakulasi otot-otot kandung kemih kemudian mengkerut, untuk mencegah sperma masuk ke kandung kemih, oleh karena itu kita tidak bisa kencing sambil ejakulasi. Penis terdiri dari beberapa bagian antara lain sebagai berikut..
  • Gian Penis, merupakan bagian kepala jika telah dikhitan dan tidak dilapisi kulit
  • Batang (corpus) penis
  • Pangkal penis
h. Skrotum (Kantung Pelir) 
Skrotum adalah kantung didalamnya terdapat testis. Antara kantung sebelah kanan dan kiri dibatasi oleh sekat yang tersusun dari jaringan ikat dan jaringan polis (otot dartos). Otot dartos menyebabkan skrotum dapat mengendur dan dapat berkerut.

Demikianlah artikel Alat Reproduksi Pria Serta Fungsinya Lengkap. Semoga bermanfaat.

Pengertian Karbohidrat beserta Fungsi dan Sumbernya

Pengertian Karbohidrat beserta Fungsi dan Sumbernya | Secara Umum Pengertian Karbohidrat adalah sumber energi utama bagi tubuh yang tersusun dari unsur Carbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O). Karbohidrat merupakan salah satu senyawa organik yang sangat melimpah di bumi. Fungsi-fungsi karbohidrat terutama bagi makhluk hidup adalah sebagai cadangan makanan, bahan bakar (seperti glukosa), dan materi pembangunan (seperti selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan serta jamur). 

Dalam proses fotosintetis, tumbuhan hijau mengubah karbon dioksida (CO2) menjadi karbohidrat. Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonis dan gugus hidroksil. Awalnya, istilah karbohidrat digolongkan senyawa dengan rumus (CH2O)n. 

Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana yaitu monosakarida seperti glukosa. Terdapat banyak karbohidrat tersusun dari polimer berbagai molekul gula yang merantai menjadi panjang serta bercabang-cabang disebut dengan polisakarida. Seperti pati. Selain dari monosakarida dan polisakarida ada juga disakarida (rangkaian 2 monosakarida) dan oligosakarida( rangkaian dari beberaa monosakarida). 

Fungsi Karbohidrat Bagi Tubuh Manusia
  • Sumber energi utama. Pada fungsi karbohidrat ini yang merupakan sumber utama energi adalah glukosa serta tidak dapat digantikan oleh sumber energi yang lainnya. 
  • Memiliki peranan dalam proses metabolisme yakni dengan menjaga keseimbangan antara asam dan basa yang terdapat dalam tubuh, dan sebagai pembentuk struktur sel, jaringan dan organ tubuh. 
  • Karbohidrat memiliki peran penting dalam membantu proses pencernaan makanan 
  • Membantu dalam penyerapan kalsium 
  • Sebagai pembentuk senyawa lain. 
  • Komponen penyusun gen dalam inti sel sebagai pewarisan sifat
  • Membantu dalam proses buang air besar. Selulosa adalah salah satu polisakarida yang sulit untuk dicerna, akan tetapi hal itu bermanfaat mencegah sembelit atau konstipasi.  
Pengertian Karbohidrat, Fungsi Karbohidrat, Sumber Karbohidrat
    Sumber-Sumber Karbohidrat
    Adapun sumber-sumber makanan yang mengandung karbohidrat antara lain sebagai berikut..
    • Putih telur 
    • Kentang
    • Kacang-kacangan
    • Biji-bijian
    • Roti
    • Oatmeal
    • Buah-buahan segar
    • Pasta
    • Ubi jalar
    • Produk dari olahan susu
    • Sagu
    • Jagung 
    • Singkong 
    • Beras merah

      Penyakit-Penyakit Yang Berhubungan Dengan Karbohidrat
      • Obesitas adalah kelebihan berat badan dari akibat kelebihan kalori atau kelebihan karbohidrat
      • Diabetes militus adalah gangguan metabolisme karbohidrat
      • Marasmus adalah suatu kondisi yang serius dimana kekurangan kalori dan protein
      • Laktose Intolerance adalah gangguan metabolisme laktosa karena difisiensi enzim laktase.
      Demikianlah informasi mengenai Pengertian Karbohidrat beserta Fungsi dan Sumbernya. Semoga Bermanfaat.

      Sumber Energi untuk Gerak Otot pada Manusia

      Kali ini akan dibahas materi mengenai Sumber Energi untuk Gerak Otot pada Manusia, silahkan simak pembahasannya berikut:


      Sumber Energi untuk Gerak Otot

      ATP {Adenosin Tri Fosfat) merupakan sumber energi utama untuk kontraksi otot. ATP berasal dari oksidasi karbohidrat dan lemak. Kontraksi otot merupakan interaksi antara aktin dan miosin yang memerlukan 


      ATP ATP ADP + P
      Aktin + Miosin ------------------------> Aktomiosin
      ATPase

      Fosfokreatin merupakan persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat dalam konsentrasi tinggi pada otot. Fosfokreatin tidak dapat dipakai langsung sebagai sumber energi, tetapi fosfokreatin dapat memberikan energinya kepada ADP dan mengubahnya menjadi ATP.


      kreatin
      Fosfokreatin + ADP ----------------> kreatin + ATP
        fosfokinase

      Pada otot lurik, jumlah fosfokreatin lebih dari lima kali jumlah ATP. Pemecahan ATP dan fosfokreatin untuk menghasilkan energi tidak memerlukan oksigen bebas. Oleh sebab itu, fase kontraksi otot sering disebut fase anaerob.



      Otot yang berkontraksi dal am waktu yang lama dapat mengalami kelelahan. Hal ini disebabkan menu runny a ATP dan fosfo-kreatin, sedangkan ADP, AMP, dan asam laktat naik konsentrasinya.

      Sumber lain untuk memperoleh energi ialah mengubah glikogen (gula otot) men-jadi glukosa. Glikogen merupakan senyawa yang tidak larut. Untuk itu maka glikogen dilarutkan dulu menjadi laktasidogen. Laktasidogen akan diubah menjadi glukosa dan asam laktat. Glukosa akan dioksidasi dan menghasilkan CO2 , H2O, dan energi. Energi yang dibebaskan digunakan untuk pembentukan ATP dan fosfokreatin. Proses pemecahan glikogen menjadi glukosa dan glukosa menjadi CO2 dan H2O berlangsung pada saat otot dalam keadaan relaksasi dengan menggunakan oksigen bebas. Oleh sebab itu fase relaksasi disebut juga fase aerob, seperti skema berikut ini.

      Glikogen —> laktasidogen Laktasidogen -> glukosa + asam laktat Glukosa + O2 —> CO2 + H2O + energi Jika di dalam otot banyak terdapat timbunan asam laktat yang menyebabkan kelelahan, maka akan dioksidasi dengan oksigen. Jika oksigen yang digunakan untuk mengoksidasi asam laktat terlalu banyak akan menyebabkan napas tersengal-sengal (Marieb & Mallat 2001; Marieb 2004).

      Demikianlah pembahasan mengenai Sumber Energi untuk Gerak Otot pada Manusia, semoga bermanfaat.

      Sumber: Buku Biologi Jilid 2 Untuk SMA Kelas XI Penerbit Erlangga, hal. 69-70

      Jenis dan Sifat Kerja Otot pada Manusia

      Kalini akan dibahas materi mengenai Jenis dan Sifat Kerja Otot pada ManusiaOtot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi. Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika sedang berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan. Relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat. Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:

      1) Kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek; otot menjadi lebih pendek dari ukuran semula jika otot sedang melakukan kegiatan. 

      2) Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang; otot menjadi lebih panjang dari ukuran semula.

      3) Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula. Otot tersusun atas dua macam filamen dasar, yaitu filamen aktitt dan filamen miosin. Filamen aktin tipis dan filamen miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut otot, dan kumpulan serabut otot menyusun satu otot. Lihat Gambar 3.13.

      Jenis-jenis otot

      Berdasarkan bentuk morfologi, sistem kerja, dan lokasinya dalam tubuh, otot dibedakan menjadi tiga, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.


      1. Otot Lurik
      Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di bawah kesadaran. Pada otot lurik, fibril- fibrilnya mempunyai jalur-jalur melintang gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) yang tersusun berselang-seling. Sel-selnya berbentuk silindris dan mempunyai banyak inti. Lihat Gambar 3.14.

      Otot lurik dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali-kali. Otot lurik ini memiliki kum- pulan serabut yang dibungkus oleh fasia propria. Kumpulan serabut otot yang dibungkus oleh fasia propria dibungkus oleh selaput fasia superfasialis.
      Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari bagian:
      1. ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang menggembung
      2. urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil.
      Urat otot (tendon) tersusun dari jaringan ikat dan bersifat keras serta liat. Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon di- bedakan sebagai berikut ini.

      1.      Origo, merupakan tendon yang me- lekat pada tulang yang tidak berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi.
      2.      Insersio, merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi. Lihat Gambar 3.15.

      Otot yang dilatih terus-menerus akan membesar atau mengalami hipertrofi, contohnya pada binaragawan. Sebaliknya kalau otot tidak digunakan (tidak ada aktivitas) akan menjadi kisut atau mengalami atrofi.

      2. Otot Polos
      Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot alat dalam (otot viseral). Otot polos tersusun dari sel-sel yang berbentuk kumparan halus. Masing-masing sel memiliki satu inti yang terletak di tengah. Lihat Gambar 3.14 (b). Kontraksi otot polos tidak menurut kehendak, tetapi dipersarafi oleh saraf autonom. Otot polos terdapat di alat-alat dalam tubuh, misalnya pada:
      1. Dinding sal u ran pencernaan
      2. Saluran-saluran pernapasan
      3. Pembuluh darah
      4. Saluran kencing dan kelamin

      Otot Jantung

      Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik, hanya saja
      serabut-serabutnya bercabang-cabang dan saling beranyaman serta dipersarafi oleh saraf otonom. Letak inti sel di tengah. Dengan demikian, otot jantung seperti otot lurik yang bekerja tidak menurut kehen- dak. Lihat Gambar 3.14 (c).

      Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsangan. Umumnya otot berkontraksi bukan karena satu rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian rangsangan yang berurutan. Rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan rangsangan ketiga memperkuat rangsangan yang kedua. Dengan demikian terjadilah ketegangan atau tonus yang maksimun. Tonus yang maksimum terus-menerus disebut tetanus.

      Sifat kerja otot dibedakan atas antagonis dan sinergis seperti berikut ini.

      a. Antagonis
      Antagonis adalah kerja otot yang kon- traksinya menimbulkan efek gerak ber- lawanan, contohnya:
      1. Ekstensor (meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep dan otot bisep.
      2. Abduktor (menjauhi badan) dan adduktor (mendekati badan), misalnya gerak tangan sejajar bahu dan sikap sempurna.
      3. Depresor (ke bawah) dan elevator (ke atas), misalnya gerak kepala menun- duk dan menengadah.
      4. Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak tela- pak tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.

      b. Sinergis
      Sinergis adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah. Contohnya pronator teres dan pronatus kuadratus.


      Demikianlah materi mengenai Jenis dan Sifat Kerja Otot pada Manusia, semoga bermanfaat.

      Sumber: Buku Biologi Jilid 2 Untuk SMA Kelas XI Penerbit Erlangga, hal. 66-68

      Prinsip Penghantaran Impuls Lewat Sel Saraf dan Sinapsis

      Kali ini akan dibahas materi mengenai Prinsip Penghantaran Impuls Lewat Sel Saraf dan Sinapsis, Impuls (rangsangan) yang diterima oleh neuron sensori dihantarkan melalui sel saraf dan sinapsis. Sinapsis merupakan titik pertemuan antara terminal neuron yang satu dengan lainnya.

      a. Penghantaran Leivat Sel Saraf

      Jika tidak ada rangsangan, dikatakan bahwa neuron dalam keadaan istirahat. Muatan listrik di luar membran neuron adalah positif, sedangkan muatan listrik di dalam neuron adalah negatif. Keadaan seperti ini disebut juga polarisasi. Jika neu­ron dirangsang dengan kuat, maka permeabilitas membran akan berubah. Akibatnya, polarisasi membran berubah, seperti kita lihat pada Gambar 8.4. 


      polarisasi mengalami pembalikan di lokasi tertentu. Kemudian proses pembalikan polarisasi diulang sehingga menyebabkan rantai reaksi. Dengan demikian, impuls berjalan sepanjang akson. Setelah impuls berlalu, membran neuron memulihkan keadaannya seperti semula. Selama masa pemulihan ini, impuls tidak bisa melewati neuron tersebut. Waktu ini disebut periode refraktori.

      b. Penghantaran Lewat Sinapsis

      Sinapsis adalah penghubung yang mengendalikan komunikasi antarneuron.

      1) Struktur Sinapsis
      Pada setiap neuron, aksonnya berakhir pada suatu tonjolan kecil yang disebut tombol sinapsis. Permukaan membran tombol sinapsis disebut membran pra- sinapsis yang berfungsi melakukan transmisi rangsangan. Sementara itu, permukaan membran dendrit dari sel yang dituju disebut membran post-sinapsis yang berfungsi sebagai penerima transmisi rangsangan. Kedua membran tersebut dipisahkan oleh celah sinapsis.

      Pada sitoplasma tombol sinapsis (gelembung sinapsis), terdapat neurotrans mitter. Neurotransmitter merupakan kimia yang dapat menanggapi impuls



      elektrik pada neuron dan dapat mentrans- misikan impuls ke neuron berikutnya. Contoh neurotransmitter adalah asetilkolin, dopamin, noradrenalin, dan serotonin. Lihat Gambar 8.5. Asetilkolin terdapat di seluruh sistem saraf; noradrenalin terdapat di sistem saraf simpatetik; dopamin dan serotonin terdapat di otak. Neurotransmit- ter utama pada mamalia adalah asetilkolin dan noradrenalin.

      2) Mekanisme Kerja Sinapsis
      Jika impuls tiba di tombol sinapsis, maka akan terjadi peningkatan permea- bilitas membran prasinapsis terhadap ion Ca. Akibatnya, ion Ca masuk dan gelem- bung sinapsis melebur dengan membran pra-sinapsis sambil melepaskan neurotrans­mitter ke celah sinapsis.

      Neurotransmitter membawa impuls ke membran post- sinapsis. Setelah menyampaikan impuls, kemudian neurotransmitter dihidrolisis oleh enzim yang dikeluarkan membran post- sinapsis, misalnya enzim asetilkolines- terase. Jika neurotransmitter-nya berupa asetilkolin, maka akan dihidrolisis menjadi kolin dan asam etanoat. Kolin dan asam etanoat ini kemudian disimpan di gelem- bung sinapsis untuk dipergunakan lagi. Lihat Gambar 8.6.


      Demikianlah materi mengenai Prinsip Penghantaran Impuls Lewat Sel Saraf dan Sinapsis, semoga bermanfaat.

      Sistem Ekskresi pada Hewan Invertebrata dan Vertebrata

      Kali ini akan dibahas materi Biologi mengenai Sistem Ekskresi pada Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Hewan juga melakukan metabolisme untuk melakukan aktivitas kehidupan. Metabolisme menghasilkan zat sisa yang harus diekskresikan dari tubuh. Setiap hewan memiliki cara yang berbeda untuk mengekskresikan sisa metabolisme.

      Ekskresi pada Invertebrata

      Pada hewan invertebrata belum ter- dapat sistem ekskresi. Akan tetapi, sisa-sisa metabolisme harus dikeluarkan dari dalam tubuh organisme. Untuk itu, hewan inver­tebrata memiliki alat dan cara ekskresi tersendiri.

      1. Sistem Ekskresi Protozoa
      Pengeluaran sisa-sisa metabolisme Pro­tozoa dilakukan melalui membran sel secara difusi. Protozoa mempunyai organel ekskresi berupa vakuloa berdenyut yang bekerja secara periodik untuk mengatur kadar air dalam sel. Sewaktu mengeluarkan air, sisa-sisa metabolisme ikut dikeluarkan.

      2. Sistem Ekskresi Coelenterata dan Porifera
      Pada Porifera dan Coelenterata, pengeluaran sisa metabolisme berlangsung secara difusi, dari sel tubuh ke epidermis, lalu dari epidermis ke lingkungan hidupnya yang berair.

      3. Sistem Ekskresi Cacing Pipih 
      Pengeluaran sisa metabolisme pada cacing pipih dan cacing pita dilakukan dengan selenosit yang disebut juga protonefridium atau sel api. Disebut sel api karena gerakannya seperti nyala api. Sel api menyerap sisa metabolisme dari sel-sel di sekitarnya, lalu mengalirkan sisa metabolisme dengan gerakan silia ke duktus ekskretorius. Lihat Gambar 7.10.


      4. Sistem Ekskresi Annelida
      Untuk mempelajari sistem ekskresi pada annelida, kita ambil contoh cacing tanah. Alat ekskresi cacing tanah adalah sepasang metanefridium berbentuk tabung yang terdapat di setiap segmen tubuhnya. Ujung yang terdapat dalam segmen terbuka dan berbentuk corong bersilia, disebut nefrostom. Ujung lainnya yang bermuara keluar tubuh disebut nefridiofor.

      Pada nefrostom terdapat gulungan tubulus (tabung) dan bagian yang menggelembung. Nefridiofor dilewati materi- materi yang dikeluarkan oleh bagian yang menggelembung dari nefrostom tersebut. Gulungan tubulus nefrostom diselubungi pembuluh-pembuluh darah yang mem-bentuk jaringan.

      Materi-materi keluar dari cairan tubuh anterior menuju nefridium lewat nefrostom yang terbuka. Akan tetapi, beberapa materi penting (air dan makanan) diikat langsung oleh sel-sel pada gulungan tubulus dan menembus pembuluh darah di sekitar tu­bulus yang kemudian disirkulasikan lagi. Saat cairan bergerak di sepanjang tubulus, epitelium transpor yang mengelilingi lubang tubulus memompa garam-garam esensial keluar dari tubulus. Garam-garam yang keluar dari tubulus ini direabsorpsi oleh darah dalam kapiler pembuluh darah yang menyelubungi tubulus. Urin yang dikeluarkan oleh caring tanah berbentuk cair dan mencapai 60% dari berat tubuh.

      4. Sistem Ekskresi Insecta
      Insecta mempunyai alat ekskresi yang disebut pembuluh Malpighi. Pembuluh Malpighi melekat pada ujung anterior usus  belakang.

      Zat-zat sisa metabolisme diserap dari cairan jaringan oleh pembuluh Malpighi bagian ujung distal. Dari bagian ini, cairan masuk ke bagian proksimal pembuluh Malpighi dan membentuk kristal asam urat yang kemudian masuk ke usus belakang yang akhirnya keluar bersama feses. Sebagian zat sisa yang mengandung nitro- kan gen dimanfaatkan untuk membentuk kitin Sela pada eksoskeleton (rangka luar), dan dapat jadi ikut diekskresikan sewaktu molting atau mer pengelupasan kulit (Campbell et al. 2005; Solomon et al. 2005). Lihat Gambar 7.11.


      Sistem Ekskresi pada Vertebrata

      Alat ekskresi yang utama pada verte­brata adalah ginjal (ren). Struktur ginjal yang paling primitif pada vertebrata disebut akrinefros atau holonefros.

      Pada prinsipnya, terdapat tiga tipe ginjal pada vertebrata, yaitu pronefros, mesonefros, dan metanefros. Pronefros adalah ginjal yang berkembang pada fase embrio vertebrata selain mamalia, embrio berudu dan larva Amphibia yang lain. Selama perkembangan embrio amniota dan selama metamorfosis Amphibia, pronefros digantikan oleh meso­nefros.

      Mesonefros merupakan ginjal pada embrio sebagian vertebrata, ikan dewasa, dan Amphibia dewasa. Pada Reptilia, burung, dan mamalia dewasa, mesonefros akan berubah menjadi metanefros selama masa perkembangan embrio.

      1. Sistem Ekskresi pada Ikan
      Alat ekskresi pada ikan berupa sepasang ginjal mesonefros yang terikat di sisi dorsal rongga tubuh. Bentuk ginjal mesonefros sempit memanjang, berwarna cokelat, dan pada ujung anteriomya ber- hubungan dengan sistem reproduksi.

      Tubulus ginjal mengalami modifikasi menjadi duktus eferen yang menghubung- kan testis dengan duktus mesonefridikus. Selanjutnya, duktus mesonefridikus men­jadi duktus deferens yang berfungsi untuk mengangkut sperma dan urin yang bermuara di kloaka.

      Mekanisme ekskresi pada ikan yang hidup di air tawar berbeda dengan mekanisme ekskresi pada ikan yang hidup di air laut. Cairan tubuh ikan air tawar bersifat hiperosmotik dibandingkan air tawar, sehingga air cenderung masuk ke tubuh ikan. Di saat yang bersamaan, ion tubuh cenderung keluar ke air. Untuk mengatasi masalah kelebihan air dan kekurangan ion, ikan air tawar biasanya tidak banyak minum. Tubuhnya diselimuti lendir untuk mencegah masuknya air secara berlebihan. Ikan aktif menyerap ion anorganik melalui insang dan mengeluarkan banyak air melalui urin yang encer. Ikan yang hidup di air laut mengekskresikan sampah nitrogen yang kurang

      beracun, yaitu trimetilamin oksida (TMO). Zat ini memberi bau khas air laut. Selain itu, ikan air laut mengekskresikan ion-ion lewat insang dan mengeluarkan urin dengan volume yang kecil. Ginjal ikan air laut tidak memiliki glomerulus. Akibatnya tidak terjadi ultrafiltrasi di ginjal, dan urin terbentuk oleh sekresi garam-garam dan TMO yang berkaitan dengan osmosis air. Lihat Gambar 7.12.


      2. Sistem Ekskresi pada Amphibia
      Amphibia memiliki alat ekskresi berupa ginjal mesonefros. Pada katak jantan, saluran ginjal bersatu dengan saluran kelamin. Sebaliknya, pada katak betina saluran ginjal dan saluran kelamin terpisah. Ginjal Amphibia berhubungan dengan ureter di vesika urinaria.

      Saat Amphibia mengalami meta- morfosis, hasil ekskresi Amphibia juga berubah. Larva Amphibia mengekskresikan amonia, sedangkan berudu dan hewan dewasa mengekskresikan urea.

      Alat ekskresi pada Reptilia adalah sepasang ginjal metanefros. Metanefros berfungsi setelah pronefros dan mesonefros yang merupakan alat eksekresi pada stadium embrional menghilang. Cinjal dihubungkan oleh ureter ke vesika urinaria (kandung kemih). Vesika urinaria menyempit ke bagian posterior, berukuran kecil. Vesika urinaria bennuara langsung ke kloaka.

      Pada jenis kura-kura tertentu terdapat sepasang vesika urinaria tambahan yang juga bermuara langsung ke kloaka. Vesika urinaria tambahan berfungsi sebagai organ respirasi. Pada kura-kura betina, organ respirasi tersebut juga berfungsi mem- basahi tanah yang dipersiapkan untuk membuat sarang sehingga tanah menjadi lunak dan mudah digali.

      Hasil ekskresi Reptilia adalah asam urat. Reptilia hanya menggunakan sedikit air untuk membilas sampah nitrogen dari darah karena sebagian besar sisa meta- bolisme diekskresikan sebagai asam urat yang tidak beracun. Asam urat yang dikeluarkan oleh reptilia berbentuk pasta (bubur) berwarna putih. Sisa air direab- sorpsi oleh bagian tabung ginjal.

      Buaya dan penyu air tawar mengeks- kresikan asam urat dan amonia. Pada penyu laut terjadi ekskresi garam dari sepasang kelenjar garam di kepala yang bermuara di sudut mata, sehingga penyu laut tampak seperti mengeluarkan air mata. Buaya tidak mempunyai vesika urinaria sehingga asam urat keluar bersama feses. Lihat Gambar 7.13.


      4. Sistem Ekskresi  Aves
      Alat ekskresi burung berupa sepasang ginjal metanefros. Burung tidak memiliki vesika urinaria sehingga hasil ekskresi dari ginjal disalurkan langsung ke kloaka melalui ureter. Tabung ginjal burung sangat  banyak sehingga metabolisme burung aktif.

      Tiap 1 ml kubik jaringan korteks ginjal burung mengandung 100 sampai dengan 500 tabung ginjal. Tabung ginjal ini membentuk lengkung Henle kecil.

      Air dalam tubuh diperoleh melalui reabsorpsi di tubulus. Di dalam kloaka juga terjadi reabsorpsi air yang menambah jumlah air dalam tubuh. Sampah nitrogen dibuang sebagai asam urat yang dikeluar- kan lewat kloaka. Asam urat berbentuk kristal putih yang bercampur feses. Pada burung laut, misalnya camar, selain mengekskresikan asam urat juga

      mengekskresikan garam. Hal ini disebabkan karena burung laut meminum air garam dan makan ikan laut yang banyak mengandung garam. Burung laut memiliki kelenjar pengekskresi garam di atas mata. Larutan garam mengalir ke rongga hidung kemudian keluar lewat nares luar dan akhirnya garam menetes dari ujung paruh. Lihat Gambar 7.14.


      Demikianlah materi mengenai Sistem Ekskresi pada Hewan Invertebrata dan Vertebrata, semoga bermanfaat.

      Sumber: Buku Biologi Jilid 2 untuk SMA Kelas XI Erlangga Hal. 176-179