Jenis dan Sifat Kerja Otot pada Manusia

Kalini akan dibahas materi mengenai Jenis dan Sifat Kerja Otot pada ManusiaOtot merupakan alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi. Otot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika sedang berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan. Relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat. Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:

1) Kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek; otot menjadi lebih pendek dari ukuran semula jika otot sedang melakukan kegiatan. 

2) Ekstensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang; otot menjadi lebih panjang dari ukuran semula.

3) Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula. Otot tersusun atas dua macam filamen dasar, yaitu filamen aktitt dan filamen miosin. Filamen aktin tipis dan filamen miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut otot, dan kumpulan serabut otot menyusun satu otot. Lihat Gambar 3.13.

Jenis-jenis otot

Berdasarkan bentuk morfologi, sistem kerja, dan lokasinya dalam tubuh, otot dibedakan menjadi tiga, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.


1. Otot Lurik
Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di bawah kesadaran. Pada otot lurik, fibril- fibrilnya mempunyai jalur-jalur melintang gelap (anisotrop) dan terang (isotrop) yang tersusun berselang-seling. Sel-selnya berbentuk silindris dan mempunyai banyak inti. Lihat Gambar 3.14.

Otot lurik dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali-kali. Otot lurik ini memiliki kum- pulan serabut yang dibungkus oleh fasia propria. Kumpulan serabut otot yang dibungkus oleh fasia propria dibungkus oleh selaput fasia superfasialis.
Gabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari bagian:
  1. ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang menggembung
  2. urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil.
Urat otot (tendon) tersusun dari jaringan ikat dan bersifat keras serta liat. Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon di- bedakan sebagai berikut ini.

1.      Origo, merupakan tendon yang me- lekat pada tulang yang tidak berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi.
2.      Insersio, merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi. Lihat Gambar 3.15.

Otot yang dilatih terus-menerus akan membesar atau mengalami hipertrofi, contohnya pada binaragawan. Sebaliknya kalau otot tidak digunakan (tidak ada aktivitas) akan menjadi kisut atau mengalami atrofi.

2. Otot Polos
Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot alat dalam (otot viseral). Otot polos tersusun dari sel-sel yang berbentuk kumparan halus. Masing-masing sel memiliki satu inti yang terletak di tengah. Lihat Gambar 3.14 (b). Kontraksi otot polos tidak menurut kehendak, tetapi dipersarafi oleh saraf autonom. Otot polos terdapat di alat-alat dalam tubuh, misalnya pada:
  1. Dinding sal u ran pencernaan
  2. Saluran-saluran pernapasan
  3. Pembuluh darah
  4. Saluran kencing dan kelamin

Otot Jantung

Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik, hanya saja
serabut-serabutnya bercabang-cabang dan saling beranyaman serta dipersarafi oleh saraf otonom. Letak inti sel di tengah. Dengan demikian, otot jantung seperti otot lurik yang bekerja tidak menurut kehen- dak. Lihat Gambar 3.14 (c).

Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsangan. Umumnya otot berkontraksi bukan karena satu rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian rangsangan yang berurutan. Rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan rangsangan ketiga memperkuat rangsangan yang kedua. Dengan demikian terjadilah ketegangan atau tonus yang maksimun. Tonus yang maksimum terus-menerus disebut tetanus.

Sifat kerja otot dibedakan atas antagonis dan sinergis seperti berikut ini.

a. Antagonis
Antagonis adalah kerja otot yang kon- traksinya menimbulkan efek gerak ber- lawanan, contohnya:
  1. Ekstensor (meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep dan otot bisep.
  2. Abduktor (menjauhi badan) dan adduktor (mendekati badan), misalnya gerak tangan sejajar bahu dan sikap sempurna.
  3. Depresor (ke bawah) dan elevator (ke atas), misalnya gerak kepala menun- duk dan menengadah.
  4. Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak tela- pak tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.

b. Sinergis
Sinergis adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah. Contohnya pronator teres dan pronatus kuadratus.


Demikianlah materi mengenai Jenis dan Sifat Kerja Otot pada Manusia, semoga bermanfaat.

Sumber: Buku Biologi Jilid 2 Untuk SMA Kelas XI Penerbit Erlangga, hal. 66-68

Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya!
EmoticonEmoticon