Jenis-jenis Termometer

Jenis-jenis Termometer Mungkin kebanyakan dari kita hanya mengenal satu jenis termometer, yakni termometer yang biasa digunakan untuk mengukur suhu badan dimana termometer tersebut menggunakan bahan raksa. Termometer sebenarnya memiliki beberapa jenis ditinjau dari bahan yang digunakan, yakni termometer zat cair, termometer hambatan, dan termometer gas.

  • Termometer zat cair.
Termometer zat cair

Termometer ini dibuat berdasarkan perubahan volume. Zat cair yang biasanya digunakan yakni raksa atau alkohol. Termometer yang masuk kedalam termometer zat cair adalah termometer Celcius, Reamur, dan Fahrenheit.

Keuntungan menggunakan raksa sebagai pengisi termometer yakni: Raksa mudah dilihat karena menggkilap, pemuaian raksa teratur, raksa tidak membasahi dinding kaca, jangkauan suhunya besar (-40°C - 350°C), dan konduktivitas raksa tinggi sehingga dapat menghantarkan panas dengan baik.

Adapun kekurangannya: Harga raksa yang relatif mahal, Termometer tidak bisa mengukur suhu yang sangat rendah, dan sifat raksa yang beracun sehingga sangat berbahaya ketika termometer pecah.

Alternatif lain zat cair yang digunakan sebagai pengganti raksa yang tidak mampu mengukur suhu dibawah -40°C ialah alkohol, karena memiliki titik beku yang sangat rendah. Karena warnanya yang bening, biasanya termometer yang diisi dengan alkohol diberi warna. Biasanya warna yang diberikan yakni warna merah

Keuntungan menggunakan alkohol: Hara murah, untuk kenaikan suhu yang kecil pemuaian dari alkohol besar, dapat digunakan untuk mengukur yang sangat rendah karena memiliki titik beku -112°C.

Kekurangannya: tidak dapat mengukur suhu yang sangat tinggi, karena titik didihnya rendah (78°C), Alkohol dapat membasahi dinding kaca.

Contoh lain dari termometer zat cair yang biasanya dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah termometer klinis, termometer laboratorium, termometer demam, dan termometer maksimum-minimum.
  • Termometer Hambatan.
Termometer Hambatan
Termometer ini menggunakan prinsip perubahan hambatan logam yang dialami terhadap suhu. Biasanya, termometer ini menggunakan kawat platina halus yang kemudian dililitkan pada mika dan dimasukkan kedalam tabung perak tipis yang tahan panas. Ujung-ujung kawat platina dihubungkan dengan jembatan wheatstone sebagai alat ukur hambatan.

Termometer ini biasanya dibuat dari bahan logam, seperti platina, tembaga dan aliminium dimana daya listriknya akan berkurang ketika dipanaskan. Perubahan daya hantar listrik itulah yang kemudian menjadi dasar pembuatan termometer logam. Contoh termometer loga adalah termometer platina. Termometer logam digunakan untuk mengukur suhu diatas 1000°C.
  • Termometer Gas.
Termometer Gas
Termometer gas menggunakan prinsip pengaruh suhu pada volume gas tetap terhadap tekanan gas. Pipa berbentuk U yang didalamnya terdapat raksa digunakan untuk mengukur besarnya tekanan gas di dalam tandon. Pada saat gas dipanaskan dan ketinggian raksa di pipa U sebelah kanan dibuat tetap, maka akan terlihat tekanan gas naik. 

Jangan Lupa Tinggalkan Komentarnya!
EmoticonEmoticon